Jumat, 20 Mei 2011

WORLD'S CITY OF BATIK, PEKALONGAN, INDONESIA.

WORLD'S CITY OF BATIK, PEKALONGAN.
pii kota pekalongan, jum'at malam sabtu, 20 mei 2011, 17 jumaadil aakhir 1432,
adakan diskusi tentang strategi budaya membumikan pekalongan sebagai kota batik dunia.

karta: dari ali r.a.: kebenaran yg tak terorganisir, kalah dg kebobrokan yg terorganisir.
tokoh2 batik ada yg berputus asa pada batik.
tokman, fathurrohmaan, tidak. we do pride, kami berbuat, bangga.
mu'min, pengaman dunia.
Allooh tak memihaq kapitalis atau sosialis.

abu dzar, pasir sari, kata dirham, sakit darah tinggi, sudah keluar dari rumah sakit.

dayat: batik sebagai ikon, juga harus sukses bisnisnya, yg mensejahterakan.
perlu suasana batik di kota pekalongan.

ivan: batik berbahan warna yg beracun, ditolak unuk di ekspor ke negara luar.
rabu, sales batik minta agar dibayar nyata jualan batiknya di yogya.
upah buruh jadi pertimbangan mou kontrak beli batik.
jelamprang, motif kreasi krapyak, anggota ppip terbanyak, pantas jadi kampung batik.

ekonomi juga bagian dari budaya.
doa tak lepas dalam tiap proses produksi batik.
sales batik di tanah abang, dulu kalau malam ngajar ngaji.
batik adalah proses.
tulis, cap, sablon.
yg bernilai seni tinggi yg kan dihargai mahal.
yg pernah dihidupi oleh batik, semoga mau melestarikan, memperjuangkannya.
semoga batik, berbarokah, berkembang.
sakpore.
salam dari askarlo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar